Rozak: Hai Zaenab, saya mau ke pasar membeli sayur titipan Ibu. Zaenab : Naik apa Anda ke sana? Rozak : Saya naik sepeda. Zaenab : Mengapa tidak menggunakan sepeda motor? Rozak : Saya lebih suka naik sepeda, sebab ramah lingkungan dan irit. Zaenab : Wahhh alat transportasi ini tidak menyebabkan polusi ya Banyak ibu hamil yang khawatir jika harus bepergian menggunakan sepeda motor. Sebenarnya, naik motor saat hamil relatif aman, namun ibu hamil perlu memperhatikan beberapa hal sebelum bepergian menggunakan jenis transportasi ini. Berkendara menggunakan sepeda motor cenderung lebih efisien dibandingkan menggunakan mobil. Namun, bepergian dengan kendaraan roda dua ini mengharuskan pengendara atau penumpangnya untuk lebih berhati-hati, apalagi saat sedang hamil. Fakta Tentang Naik Motor saat Hamil Mengendarai atau menjadi penumpang sepeda motor saat sedang hamil boleh-boleh saja, kok. Hanya saja, Anda dianjurkan untuk melakukannya setelah memasuki trimester kedua kehamilan, dengan catatan, kondisi Anda dan janin dalam kandungan sehat dan tidak memiliki keluhan apa pun. Bepergian dengan motor di trimester kedua kehamilan dianggap cukup aman sebab janin sudah mulai tumbuh dan berkembang. Anda juga mungkin sudah merasa lebih nyaman dengan kondisi kehamilan karena telah melewati masa morning sickness. Meski relatif aman, Anda tetap disarankan untuk selalu berhati-hati selama berkendara, terutama bila Anda memiliki kondisi berikut Tubuh terasa lemas dan membutuhkan banyak istirahat. Letak plasenta terlalu rendah atau plasenta previa. Gangguan pada tulang belakang. Kondisi serviks lemah. Berisiko tinggi melahirkan bayi prematur. Pernah mengalami perdarahan di masa kehamilan. Anda mungkin khawatir atau merasa takut saat naik sepeda motor dan melalui jalanan rusak, karena bisa menimbulkan guncangan dan berdampak buruk bagi kehamilan. Namun, Anda tidak perlu resah karena ketakutan tersebut belum terbukti benar secara medis. Di dalam kandungan, janin terlindungi dengan baik berkat keberadaan cairan ketuban yang menyelubungi dirinya serta perlindungan dari otot rahim, perut, dan panggul. Meski demikian, risiko paling berbahaya ketika naik motor adalah mengalami kecelakaan lalu lintas, seperti tabrakan atau tergelincir. Selain bisa membahayakan nyawa, kecelakaan kendaraan bermotor juga bisa menimbulkan komplikasi kehamilan yang berbahaya, seperti luka pada rahim dan solusio plasenta. Tips Aman Naik Motor saat Hamil Agar aman berkendara dengan sepeda motor saat hamil, lakukanlah beberapa tips berikut ini Gunakan helm dengan benar dan berstandar SNI. Gunakan jaket untuk melindungi tubuh dari panas matahari atau angin. Duduk dalam posisi yang nyaman dan tidak menekan bagian perut secara berlebihan. Hindari posisi duduk menyamping saat menjadi penumpang. Hindari berkendara terlalu lama. Jika memungkinkan, hindari mengendarai motor selama jam-jam sibuk dan pada malam hari. Hindari berkendara saat hujan atau saat jalanan licin untuk mengurangi risiko tergelincir atau terjatuh. Hindari berkendara ketika tubuh sedang tidak fit atau sakit. Minta bantuan seseorang ketika ingin menyalakan motor atau kick-starter. Ketika memasuki trimester ketiga kehamilan, Anda disarankan untuk tidak mengendarai atau menjadi penumpang sepeda motor. Pada masa ini, Anda mungkin akan menemui kesulitan mengendarai sepeda motor, seperti mengontrol stang motor dan menyeimbangkan tubuh. Kondisi tersebut terjadi akibat kinerja gerak refleks dan persendian tidak seoptimal saat sebelum hamil. Jadi, Anda disarankan untuk menggunakan jenis transportasi yang lebih nyaman, seperti mobil pribadi, taksi, atau bus. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin guna memantau kondisi kandungan dan janin Anda. Jika Anda sering mengendarai motor saat hamil, coba tanyakan ke dokter apakah ada tips atau hal yang perlu dihindari dalam naik motor saat hamil. Selain itu, patuhilah selalu aturan-aturan berkendara supaya keselamatan dan keamanan Anda dan janin tetap terjaga. Ibupergi ke pasar naik sepeda motor. Jarak pasar dengan rumah adalah 15 km. Agar ibu sampai di pasar adalah waktu 20 menit, maka kecepatan motor ibu - 14556244
DNDavin N24 Maret 2020 1259PertanyaanIbu pergi ke pasar naik sepeda motor jarak pasar dengan rumah adalah 15 KM agar ibu sampai di pasar dalam waktu 20 menit maka kecepatan motor Ibu adalah 281CC jarak 15km kecepatan- waktu. 20 mnt 15 km -15×345km/jam 1 - jam 3 maaf aku hanya jawab sebisaku yaaMau jawaban yang terverifikasi?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!
Pilihanpaling hemat adalah dengan berjalan kaki. Kalau mau, bisa juga naik sepeda motor atau ojek. Jika naik sepeda motor sendiri, mungkin saat menghidupkan motor akan menimbulkan suara bising, sehingga ibu muda memilih ke pasar dengan naik ojek agar tidak berisik. Apakah Anda termasuk ke dalam ibu rumah tangga yang berjiwa muda seperti itu? Meskipun naik motor lebih berisiko, tetapi terkadang ibu terpaksa harus mengendarai motor untuk pergi kerja, mengantar anak, atau berbelanja. Untuk mengantisipasinya bahaya yang mungkin terjadi, ibu bisa mengikuti tips-tips berikut. 1. Pastikan kehamilan Anda sehat Sebelum naik motor saat hamil, pastikan lebih dulu bahwa kehamilan Anda sehat dan tidak sedang mengalami komplikasi kehamilan. Sebaiknya Anda tidak mengendarai motor jika mengalami kondisi-kondisi berikut ini. Mual dan muntah yang berlebihan saat hamil. Plasenta previa yaitu plasenta yang menutupi jalan lahir. Memiliki riwayat pendarahan saat hamil. Tubuh lemas dan anemia. Kandungan lemah. Memiliki riwayat keguguran. Berisiko melahirkan bayi prematur. Untuk memastikan kesehatan kehamilan Anda, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter. Tanyakan pula apakah Anda boleh naik motor atau tidak. 2. Naik motor saat hamil trimester kedua Apabila terpaksa harus naik motor, pilihlah waktu di trimester kedua. Ini karena masa itu cenderung lebih aman daripada trimester pertama ataupun ketiga. Pada trimester pertama, kandungan ibu berada dalam kondisi yang rentan. Melansir University of California San Francisco, kebanyakan kasus keguguran dan bayi lahir cacat terjadi karena adanya gangguan pada kehamilan di trimester pertama. Oleh karena itu, tidak dianjurkan ibu hamil muda naik motor. Lantas, bagaimana dengan ibu hamil tua atau trimester ketiga? Pada trimester ketiga, ukuran kandungan yang semakin membesar dapat menyulitkan Anda bergerak dan mengendalikan stang motor karena terhalangi oleh perut. Selain itu, perubahan pusat gravitasi tubuh ibu hamil juga dapat mengganggu keseimbangan. Ibu hamil tua lebih berisiko terjatuh atau kecelakaan saat naik motor. Oleh karena itu, sebisa mungkin Anda menghindarinya ya! 3. Mematuhi aturan keselamatan Bukan hanya saat hamil, tetapi dalam kondisi apapun sebaiknya Anda patuh terhadap aturan keselamatan selama berkendara. Jika naik motor, pastikan Anda memakai helm, memiliki surat izin mengemudi SIM, dan dalam keadaan sehat sehingga fokus mengendarai motor. Berkendaralah dengan tertib, jaga kecepatan kendaraan, dan patuhi rambu-rambu lalu lintas. Hindari menyalip kendaraan yang ada di depan Anda untuk meminimalkan risiko kecelakaan. Tetaplah fokus ke jalanan dan hindari mengobrol, apalagi menggunakan handphone. 4. Tidak pergi ke tempat yang terlalu jauh Meskipun Anda merasa cukup aman naik motor saat hamil, tetapi sebaiknya Anda mengendarainya untuk pergi ke tujuan yang dekat. Bepergian terlalu jauh menggunakan motor dapat menguras stamina. Karena perlu sangat berhati-hati, ibu hamil pun membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengendarai motor maka berisiko kehilangan fokus di tengah jalan. Perlu Anda ketahui bahwa saat hamil tubuh lebih cepat lelah. Jadi, meskipun jarak tersebut sudah biasa Anda lalui, belum tentu aman jika Anda melaluinya saat hamil. 5. Berhenti jika ada masalah Segeralah menepikan kendaraan lalu berhenti jika Anda merasa ada masalah. Ibu hamil bisa tiba-tiba pusing, sakit kepala, mual, atau penglihatan terganggu. Jangan melanjutkan perjalanan jika ini terjadi. Sebaiknya hubungi keluarga atau teman untuk menjemput Anda pulang ke rumah. Anda juga bisa memanggil orang di sekitar untuk meminta bantuan. Untuk sementara, tinggalkanlah urusan yang ingin Anda kerjakan sebab keselamatan Anda tentu jauh lebih penting. 6. Pastikan cuaca sedang baik Jika cuaca sedang panas, naik motor berisiko membuat Anda dehidrasi saat hamil. Kondisi ini dapat menyebabkan Anda dan janin kekurangan cairan. Selain itu suhu basal tubuh akan meningkat. Melansir jurnal Birth Defect, suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat menghambat proses pertumbuhan janin. Jika kondisi ini sering terjadi dapat meningkatkan risiko cacat pada bayi. Sementara jika sedang hujan, jalanan akan licin dan berisiko menyebabkan kecelakaan akibat tergelincir. 7. Tidak memaksakan diri untuk naik motor saat hamil Hal penting lainnya yang perlu Anda ingat adalah tidak memaksakan diri, terlebih jika mengendarai motor saat hamil muda atau hamil tua. Lebih baik Anda memilih moda transportasi lain seperti mobil, bus, atau komuter, jika memungkinkan. Hindari pula mengendarai motor sendiri. Mintalah bantuan suami atau orang lain untuk mengantar Anda. Namun, tetaplah fokus dan pastikan kondisi kehamilan Anda aman walaupun diantar orang lain. Jika urusan tersebut tidak terlalu penting sebaiknya tundalah naik motor, terutama jika Anda mengalami gangguan kesehatan saat hamil. Carilah waktu lain saat kondisi Anda sedang fit atau beberapa bulan setelah melahirkan. sbJMRf.
  • wsd2edtcsd.pages.dev/441
  • wsd2edtcsd.pages.dev/537
  • wsd2edtcsd.pages.dev/163
  • wsd2edtcsd.pages.dev/265
  • wsd2edtcsd.pages.dev/284
  • wsd2edtcsd.pages.dev/453
  • wsd2edtcsd.pages.dev/390
  • wsd2edtcsd.pages.dev/319
  • ibu pergi kepasar naik sepeda motor